Alas Purwo adalah salah satu tempat yang terdapat pintu masuk ke dimensi
ghaib. Nama sebenarnya adalah Purwa Kala, hanya sampai sekarang
masyarakat menyebutnya Alas Purwo saja. Jaman dahulu pintu gerbang
dimensi ghaib tersebut pernah dibuka, dikarenakan pada waktu itu tanah
Jawa masih gung lewang lewung, banyak sekali manusia datang ke Alas
Purwo menemui ajalnya, istilahnya jalmo moro jalmo mati. Mengapa bisa
begitu ? karena pada waktu itu pintu dimensi ghaib terbuka yang
menyebabkan para mahluk ghaib menebarkan aura hitam yang membuat
manusia lupa diri.
Ada sebuah cerita kuno yang menyebutkan Ajisaka di masa lalu masuk ke
tanah Jawa, dan menahlukkan banyak ghaib di salah satu daerah di pulau
Jawa tersebut. Berikut cerita tentang Ajisaka. Ajisaka adalah salah
satu tokoh penting atau cikal bakal Raja di tanah Jawa. Siapakah ajisaka
itu ? Ajisaka adalah dulunya seorang Raja yang bermukim di daerah Jawa Tengah. Pada
masa itu ada sebuah cerita kuno yang menyebutkan ada daerah yang
disebut Shang Werdita Sangkala. Ajisaka mendapatkan wahyu Suryaloka
atau wahyu untuk membentuk suatu Negara atau kerajaan dan anak
keturunannya akan menjadi Raja sebagai penerusnya. Wahyu Suryaloka
diberikan karena semasa Ajisaka Negara atau Kerajaan yang dipimpin akan
mengalami bencana yang dapat meruntuhkan kerajaan tersebut. Kemudian
Ajisaka bertapa dan mendapatkan petunjuk agar masuk ke dalam Alas Purwo.
Singkat ceritera Ajisaka mengirim pasukan ke Alas Purwo sebanyak tiga
kali, tetapi semua pasukan tersebut mati, hingga akhirnya Ajisaka
berangkat sendiri memimpin pasukan kerajaan masuk ke Alas Purwo.
Sesampainya di Alas Purwo tepatnya di bibir pantai, semua pasukan
Ajisaka menghilang, tinggal Ajisaka sendiri yang masih hidup. Kemudian
Ajisaka masuk ke dalam Alas Purwo dan bertemu dengan Suryadharma atau
lebih dikenal dengan Bathara Wisnu yang lagi menjelma manusia. Oleh
Bathara Wisnu Ajisaka disarankan untuk tidak masuk ke Alas Purwo,
disarankan sebelum masuk Alas Purwo disuruh masuk ke Alas Ketonggo ( ada
hubungan apa antara Alas Purwo dan Alas Ketonggo ? ) Tetapi karena
Ajisaka sudah terkena pengaruh oleh aura hitam yang keluar dari pintu
dimensi ghaib tersebut, maka Ajisaka tidak mau menuruti saran dari
Bathara Wisnu dan tetap masuk ke Alas Purwo. Baru sampai pintu gerbang
Alas Purwo Ajisaka langsung menghilang, dan langsung masuk ke dimensi
alam ghaib sebagai salah satu penunggu Alas Purwo.
Itulah sepintas gambaran Cerita dan Rahasia Alas Purwo.
SEJARAH CERITA ALAS PURWO
Pada zaman dahulu hiduplah raja purwa dan raja mataram mereka berdua
merupakan saudara kandung kakak beradik. Raja purwa adik raja mataram
tinggal di sebuah kerajaan Purwo yang berada di selatan kota Banyuwangi
sedangkan raja mataram tinggal disebuah kerajaan yaitu Mataram Nusa
Tenggara Barat.
Raja Purwo memiliki seorang permaisuri yang bernama Saenah ia sangat
cantik namun sayang tubuhnya di penuhi dengan penyakit borok, kalau
orang jawa menyebutnya dengan sebutan GUDIK. Karena takut menular
kemudian Raja Purwo mengusirnya kehutan dari Kerajaan.
Pada suatu hari, Raja mataram mengadakan pesta pernikahan anaknya.
Kemudian Raja Mataram menyuruh Prajuritnya Pergi ke Kerajaan Purwo untuk
meminta sapi dan kambing yang jumlahnya tidak dapat di hitung karena
raja Purwo memiliki kekayaan Alam yang melimpah.
Sesampainya dikerajaan purwo Prajuritpun langsung meminta sapi dan kambing:
Purwa: " Ada apa kalian kemari? "
Prajurit: "Kami disuruh raja Mataram untuk meminta kambing dan sapi, Raja "
Purwa: " Ada pesta apa sehingga kalian datang kemari untuk meminta sapi dan kambing kepada ku? "
Prajurit: " Raja mataram mengadakan pesta pernikahan besar-besaran Raja "
Purwa: " baiklah akan ku ambilkan "
Kemudian Raja Purwa mengambilkan kambing dan sapi dari hutannya dan
ditaruh disebuah BUMBUNG besar (semacam tong). Setelah memberikan apa
yang diminta, lalu Raja purwo berpesan:
Purwa: " Prajurit "
Prajurit: " Sendika Raja "
Purwa: " Aku memberikan satu pantangan untuk kalian semua "
Prajurit: " Apa itu Raja? "
Purwa: " Jangan sesekali kalian membuka BUMBUNG ini sebelum kalian sampai di kerajaan "
Prajurit: " Sendika Raja Kami tidak akan membuka BUMBUNG ini sebelum kami sampai di Kerajaan "
Prajurit pun mulai berangkat pulang ke Kerajaan. Namun belum sampai
kerajaan mataram, para prajuritpun terhenti langkahnya, karena takut di
Tipu oleh Raja Purwa, Mereka pun membuka BUMBUNG itu. Terkejutlah mereka
sapi dan kambing yang sangat banyak itupun keluar berloncatan dan
melindas semua Prajurit, hingga sesudah itu, para prajurit yang tadinya
sangat banyak, hanya tinggal beberapa saja. Karena takut di marahi oleh
Raja Mataram karena tidak membawa apa yang dipesankan sekaligus jumlah
prajurit yang berkurang, mereka pun tidak berani pulang ke kerajaan.
Sementara itu di kerajaan Mataram, Raja Mataram menunggu hingga larut
malam Sampai ia berfikir kalau Prajuritnya tidak di izinkan meminta
kambing dan sapi oleh raja purwa. Kemudian raja Mataram pun pergi ke
kerajaan Purwo. Sesampainya di kerajaan Purwo:
Mataram: " Adik taukah engkau dimana Prajuritku "
Purwa: " Bukankah mereka sudah pulang setelah aku berikan sapi dan kambing? "
Mataram: " Mereka belum datang ke Kerajaan, bahkan hingga aku sampai di kerajaan ini "
Purwa: " Bagaimana bisa? "
Mataram: " Apakah engkau tak memberikan apa aku suruh terhadap prajuritku? "
Purwa: " Saya sudah memberikannya kak, dengan menaruhnya di dalam sebuah bumbung besar "
Mataram: " Aku tidak percaya dengan omong kosong mu itu"
Kemudian terjadilah peperangan yang sangat sengit, beberapa prajurit
raja mataram dan raja purwa saling menyerang dan membunuh. Namun, hingga
peperangan telah usai, raja Mataram pun kalah dalam peprangan itu.
Dalam perjalanan pulang, Raja mataram pun bertemu dengan permaisuri yang
bernama saenah yang dulu pernah dibuang oleh raja purwa di tengah hutan
yang lebat.
Mataram: " Hei kenapa engkau berada di tengah hutan ini sendirian?
Bukankah engkau wanita, kenapa engkau berani berada ditengah hutan yang
sangat lebat ini? "
Saenah: " Raja Mataram? "
Mataram: " Iya benar, apakah engkau mengenalku? Siapa engkau wahai wanita "
Saenah: " Aku adalah Saenah permaisuri raja purwa"
Mataram: " Benarkah engkau ini saenah? Kenapa Engkau berada di tengah hutan ini? "
Saenah: " Saya di buang Raja Purwa karena saya memiliki penyakit GUDIK ini Raja. Dan kenapa Raja berada di hutan ini? "
Mataram: " Aku habis berperang dengan raja Purwo "
Saenah: " Lho ada apa Raja berperang dengan raja Purwa? "
Mataram: " Karena ia tidak memberikan kambing dan sapi "
Saenah: " Raja mataram kalah? "
Mataram: " Benar aku kalah di peperangan itu. apakah engkau mempunyai cara untuk mengalahkan Raja purwa"
Saenah: " Anda menyerang dari arah mana raja? "
Mataram: " Dari arah barat. "
Saenah: " Benar saja anda kalah dalam peperangan itu, karena Raja Purwo
menggunakn Ilmu kipas angin dan kelemahan dari kekuatan itu adalah anda
harus menyerang dari arah timur. "
Kemudian Saenah pun di ajak di Kerajaan Mataram dan hidup sejahtera
disana. Hingga pada hari berikutnya Raja mataram pun mulai menyiapkan
prajuritnya untuk berperang lagi dengan Raja Purwa. Sesuai dengan
petunjuk saenah, raja mataram pun menyerang melalui arah timur, bersama
dengan para prajuritnya, raja matarampun menghabisi semua lini pertahanan
kerajaan purwa.
Dalam peperangan yang amat sengit tersebut, raja purwa sangat kualahan
melayani serangan yang di berikan terhadapnya dan kerajaannya, hingga
kekuatan kerajaan purwa semakin berkurang dan pada akhirnya raja purwa
harus menanggung kekalahannya.
Hingga sekarang kerajaan Purwo masih terkenang dan masih ada, namun
hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat kerajaan ghaib
tersebut.