Pages

Sabtu, 21 Februari 2015

Pulau Tabuhan




Pulau Tabuhan kian bersinar sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Banyuwangi. Pulau terluar di pesisir utara Banyuwangi tersebut terus dibanjiri wisatawan lokal dan mancanegara. Tingginya animo kunjungan itu tidak terlepas dari bertambahnya akses menuju ke pulau tidak berpenghuni tersebut.

Pulau Tabuhan mempunyai pantai dengan hamparan pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih. Setelah menjadi tempat perhelatan ajang kitesurfing (selancar layang) internasional beberapa waktu lalu, Pulau Tabuhan yang mempunyai luas 5 hektare kian banyak diminati. Inilah surga tersembunyi, the hidden paradise, di ujung timur Pulau Jawa.
"Tempatnya indah dan bersih. Tidak mengherankan kini makin sering dikunjungi wisatawan," ujar Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda.
Untuk mencapai Pulau Tabuhan yang terletak persis di tengah Selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali, wisatawan bisa menuju ke Pantai Bangsring, sekitar 20 kilometer dari pusat kota, untuk kemudian menyeberang ke Pulau Tabuhan. Pantai Bangsring berhadapan langsung dengan Pulau Tabuhan. Di Pantai Bangsring, wisatawan bisa bersantai di gazebo yang ada.
Sebelum menyeberang ke Pulau Tabuhan, wisatawan dapat menikmati wisata bawah air dengan menyelam. Di sana terdapat terumbu karang yang dilestarikan oleh kelompok nelayan dan warga setempat.
Dari Pantai Bangsring, wisatawan bisa menyeberang ke Pulau Tabuhan dengan perahu yang disewakan oleh sejumlah warga setempat. Harga sewanya berkisar Rp 500.000 untuk satu perahu berisi 10 penumpang yang akan mengantar wisatawan pergi-pulang ke Pulau Tabuhan.
Di sepanjang perjalanan menuju pulau dengan pantai berpasir putih bersih ini, mata wisatawan bakal dimanja dengan pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda sampai biru tua.
Hanya sekitar 30 menit melintas, wisatawan bakal sampai di Pulau Tabuhan. Dan itulah surga tersembunyi: pantai pasir putih dengan air yang sangat jernih berwarna hijau tosca. Tak hanya itu, wisatawan bisa melihat berbagai satwa, termasuk burung Maleo, yang menjadikan Pulau Tabuhan sebagai tempat bermigrasi.
Wisatawan bisa bermain air, bahkan bisa pula melihat berbagai ikan hias. Tentu saja karena saking jernihnya air. Wisatawan bisa menyelam dan melihat terumbu karang yang dihuni ribuan spesies ikan, bunga karang, dan berbagai tumbuhan laut lainnya.






Jangan khawatir, bagi yang minat snorkling dan diving, ada pemandu profesional yang siap mendampingi. Mereka adalah nelayan yang sudah dilatih. Untuk melihat terumbu karang pun cukup di kedalaman 2 meter bagi penyelam pemula, Jika ingin tantangan yang lebih ekstrem, wisatawan bisa menikmati keindahan bawah laut hingga kedalaman 15-20 meter.

Yang membuat betah, wisatawan dapat melihat atraksi pencari ikan hias yang menangkap ikan langsung dengan tangan dan peralatan sederhana.

Lelah bermain air, wisatawan bisa berkeliling Pulau Tabuhan. Ada bekas reruntuhan bangunan yang dulunya merupakan mercusuar yang dibangun oleh penjajah Belanda.

Kini, Pulau Tabuhan juga semakin sering digunakan sebagai tempat selancar layang (kitesurfing) dan selancar angin (windsurfing). Angin yang berembus dengan cukup kencang sesekali membuat para "kitesurfer" (sebutan peselancar layang) dan windsurfer (peselancar angin) terangkat dari air dan melayang-layang di udara. Sebuah atraksi yang cukup fantastis untuk dinikmati.

Daerah itu disebut Pulau Tabuhan lantaran anginnya yang cukup kencang sehingga terdengar seperti tetabuhan musik. Pulau Tabuhan sangat cocok untuk bermain gaya bebas kitesurfing dan windsurfing, karena lautnya yang tanpa ombak.


0 komentar:

Posting Komentar