Pages

Sabtu, 21 Februari 2015

Cagar Alam Baluran


Entah kenapa tempat ini mesti disebut BALURan… yang jelas tempatnya sangat eksotis.. sieh….

Terletak di kabupaten Situbondo, sebelah utara Banyuwangi Jawa Timur. Tempat ini dikenal sebagai cagar alam untuk banteng khususnya dan hewan-hewan lainnya. Cuaca di Baluran memang sangat berbeda dengan daerah lain di Jawa, sehingga banyak yang menyebut bahkan iklimnya berbeda. Memang, sangat panas sampai kadang daerah ini disebut Afrika Indonesia. Ya, begitulah, karena disana memang sangat panas.

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran.

Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).

Sebenarnya iklim ini tak jauh beda dengan daerah Situbondo bagian timur, atau bahkan daerah Situbondo secara keseluruhan. Karena panas ini pula, di Baluran banyak tumbuh tanaman akasia berduri, seperti yang dijumpai di Afrika meski dalam sub-spesies yang berbeda. Tanaman ini, karena tingkat ketahanannya terhadap ‘iklim ekstrim’ cukup tinggi, telah mengakibatkan rusaknya lingkungan karena tingkat pertumbuhannya jauh di atas tumbuhan lain, serta sangat sukar untuk mati… (entah bagaimana kalimat yg tepat, tapi memang sulit mati..) kecuali kita harus mencabut sampai akarnya, atau membakarnya. Dan itulah yang selama ini dilakukan oleh tim pengelola, mereka telah lama membakar ‘padang akasia berduri’ untuk menghindari ketidak seimbangan tersebut.     



Hal yang setidaknya perlu Anda ketahui sebelum berkunjung ke Baluran:
  • Jalan masuk dari gerbang ke Taman Nasional Baluran cukup jauh…
  • Mungkin tidak seberapa jauh, sekitar belasan Km, namun kondisi jalanlah yang membuatnya terasa jauh. Beberapa bagian jalan digenangi air yang bisa jadi cukup dalam untuk roda motor/mobil Anda. Banyak jalan yang rusak termakan cuaca dan waktu, namun tidak terlalu banyak tanjakan atau turunan.
  • Bawa kendaraan yang mumpuni (yang jelas jangan motor bebek, kecuali Anda memang suka tantangan), atau jika membawa keluarga mending lupakan niat untuk membawa motor. sekedar info suasana di tengah perjalanan ditengah hutan bisa sangat menakutkan. Setidaknya itulah yang saya rasakan, maklum disana hewan liar seperti banteng atau babi hutan masih berkeliaran.
  • Yang jelas bawa bekal, karena sudah pasti di sana fasilitas yang tersedia sangat terbatas. 

Memang, bagaimanapun juga lebih baik kita bawa mobil. Ada hal yang spesial di perjalanan menuju ke Taman Nasional Baluran dari gerbangnya yang berada di jalur Banyuwangi-Situbondo. Saya sering menggunakan motor matic untuk mengunjungi Ijen, melewati hutan yang lumayan gelap (di beberapa titik), namun tidak ada rasa takut seperti ketika mengunjungi Baluran. Di Baluran, sepanjang sisi jalan dipagari oleh kawat pengaman untuk menghindari hewan liar menyebrang jalan, inilah yang justru membuat kita jadi agak khawatir, selain itu dibeberapa tempat terdapat kubangan air yang cukup dalam yang dikelilingi ratusan kupu-kupu. Kondisi ini ditambah dengan sepinya kendaraan yang lewat membuat kita serasa sendiri di tengah hutan, hanya ditemani ratusan kupu2 dan hutan itu sendiri… ha ha.. yah memang begitulah…

Tapi bagi Anda pecinta keberagaman alam pasti akan sangat terpuaskan dengan pemandangan di Baluran.


0 komentar:

Posting Komentar